Tuesday, April 19, 2016

Beberapa Cara Tradisional/Alami Menyembuhkan Sakit Gigi

Sakit gigi merupakan sakit yang membuat segala pekerjaan menjadi tidak nyaman disebabkan adanya rasa nyeri pada gigi berlubang. Tidak jarang penderita sakit gigi banyak yang langsung ingin mencabut gigi yang menyebabkan rasa sakit tersebut. Berikut ini beberapa cara tradisional yang berasal dari pengalaman yang telah dibuktikan oleh orang-orang terdahulu untuk mengobati sakit gigi.

1.    Menggunakan Minyak Goreng
Caranya adalah dengan mengambil kapas secukupnya yang akan dimasukkan ke dalam gigi berlubang kemudian dicelupkan ke dalam minyak goreng. Kemudian kapas tersebut disimpan di atas piring kemudian dibakar. Setelah cukup panas, apinya dipadamkan lalu kapas yang masih panas tersebut dimasukkan ke dalam gigi yang berlubang sampai mengenai gusinya. Dengan menggunakan cara ini diharapkan gigi anda yang berlubang tidak akan sakit lagi hanya dengan satu kali pengobatan.

2.    Menggunakan Getah Pepaya Muda
Caranya adalah dengan mengolesi getah pepaya yang masih muda pada gigi berlubang dan sakit berdenyut-denyut. Dalam hal ini kita menggunakan sedikit kapas yang bersih untuk mengolesinya. Maka manfaatnya akan segera dirasakan.

3.    Menggunakan Getah Pohon Kamboja
Caranya sangat simpel yaitu dengan menetesi lubang gigi dengan getah pohon kamboja dan rasakan manfaatnya. Fungsi lain dari getah pohon kamboja ini adalah untuk mengobati guzi yang bengkak.

4.    Menggunakan Kulit Pohon Mangga
Caranya dengan mengambil keping kulit pohon mangga kemudian dicuci bersih. Setelah itu dimasukkan ke dalam panci dan dibubuhi dengan 2 gelas air dan sedikit garam. Kemudian dipanaskan di perapian hingga airnya tinggal satu gelas. Kemudian diinginkan sampai airnya panas-panas kuku. Gunakan untuk berkumur 2 kali sehari, Insya Allah Sakit gigi Anda tidak akan kambuh lagi.

Itulah beberapa cara tradisional warisan orang terdahulu kita tentang cara menyembuhkan sakit gigi. Mudah-mudahan ada manfaatnya, karena dengan berbagi merupakan salah satu cara untuk memiliki kebermanfaatan bagi sesama manusia.

Sumber:

S, Yuarso. Ramuan Obat-Obatan Tradisional. Jakarta: Yayasan Sosial Pendidikan dan Penelitian Islam  M.A Jaya

Sunday, April 10, 2016

Syukuri Nikmat; Cerita Kerbau, Kelelawar dan Cacing

Suatu ketika malaikat  mendatangi seekor kerbau kemudian bertanya kepadanya,
“wahai kerbau, bagaimana perasaan mu diciptakan oleh Allah Swt. sebagai kerbau?”
Sebagaimana kita ketahui bahwa kerbau itu kerjanya hanya naik turun kubangan. Hampir hari-harinya dihabiskan di kubangan. Di sanalah dia minum air, di sana pula dia buang kotoran.
Kerbau menjawab,
“Aku bersyukur diciptakan oleh Allah Swt. sebagai kerbau. Karena tidak diciptakan sebagai kelelawar”

Sebelumnyatentu kita tahu bahwa kerbau itu Hidup nyaman, makanan tersedia, setelah itu beristirahat di kubangan.
Kelelawar yang digunakan sebagai perbandingan. Kelelawar itu tidak melihat pada keadaan terang, kemudian saat tidur bergelantungan. Kaki di atas, kepala di bawah. Jika buang air, maka diketahuilah dampaknya.

Akhirnya malaikat mendatangi kelelawar dan bertanya,
“wahai kelelawar, bagaimana perasaanmu diciptakan Allah Swt. sebagai Kelelawar?”
Kelelawar menjawab,
“aku bersyukur kepada Allah Swt. diciptakan sebagai kelelawar, karena tidak diciptakan sebagai cacing. Hidup di dalam tanah, gelap bagaikan tidak ada kehidupan”

Sebelumnya tentu kita tahu bahwa kelelawar itu memiliki pendengaran dan penciuman yang sangat tajam. Bahkan buah matang yang sangat jauh pun bisa dideteksi. Dan dengan kemampuan yang dimiliki itu, membuat kelelawar bisa fokus untuk mencapai targetnya. Itulah sebabnya rata-rata kelelawar yang terbang itu, terbang dengan lurus karena telah terfokus pada objek yang dideteksi menggunakan ketajaman penciuman dan pendengaran.

Lanjut cerita, malaikat kemudian mendatangi cacing dan bertanya,
“Wahai cacing, bagaimana perasaanmu diciptakan oleh Allah Swt. sebagai cacing?”
Cacing menjawab,
“Aku bersyukur diciptakan oleh Allah Swt. sebagai cacing dari pada diciptakan sebagai manusia yang tidak mensyukuri nikmat Allah Swt.”

-------
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya”
Manusia sebagai makhluk yang sempurna, namun derajatnya bisa saja lebih rendah dari binatang. Bahkan cacing tidak mau menjadi manusia yang tidak mensyukuri nikmat. Kita sebagai manusia yang telah diberi aset yakni makhluk sempurna, mari kita jaga kemuliaan itu.
Dengan mensyukuri nikmat, hidup akan tenang. Merasa cukup akan pemberiaan Allah Swt. namun terus dibarengi dengan usaha dan doa.

Inilah sedikit ulasan, mudah-mudahan ada manfaatnya. Jika tidak, mungkin bermanfaat bagi orang lain. sehingga dengan berbagi kepada sesama mudah-mudahan akan menjadi amal jariyah kepada kita.    

Term of Service

Terms of Service for Apakantumae

If you require any more information or have any questions about our Terms of Service, please feel free to contact us by email at http://inal-iqbal.blogspot.co.id/2016/04/hubungi-kami.html.

Introduction


These terms and conditions govern your use of this website; by using this website, you accept these terms and conditions in full and without reservation. If you disagree with these terms and conditions or any part of these terms and conditions, you must not use this website.


You must be at least 18 [eighteen] years of age to use this website. By using this website and by agreeing to these terms and conditions, you warrant and represent that you are at least 18 years of age.



License to use website

Unless otherwise stated, inal-iqbal.blogspot.co.id and/or its licensors own the intellectual property rights published on this website and materials used on inal-iqbal.blogspot.co.id. Subject to the license below, all these intellectual property rights are reserved.


You may view, download for caching purposes only, and print pages, files or other content from the website for your own personal use, subject to the restrictions set out below and elsewhere in these terms and conditions.


You must not:

  • republish material from this website in neither print nor digital media or documents (including republication on another website);
  • sell, rent or sub-license material from the website;
  • show any material from the website in public;
  • reproduce, duplicate, copy or otherwise exploit material on this website for a commercial purpose;
  • edit or otherwise modify any material on the website;
  • redistribute material from this website - except for content specifically and expressly made available for redistribution; or
  • republish or reproduce any part of this website through the use of iframes or screenscrapers.

Where content is specifically made available for redistribution, it may only be redistributed within your organisation.


Acceptable use


You must not use this website in any way that causes, or may cause, damage to the website or impairment of the availability or accessibility of inal-iqbal.blogspot.co.id or in any way which is unlawful, illegal, fraudulent or harmful, or in connection with any unlawful, illegal, fraudulent or harmful purpose or activity.


You must not use this website to copy, store, host, transmit, send, use, publish or distribute any material which consists of (or is linked to) any spyware, computer virus, Trojan horse, worm, keystroke logger, rootkit or other malicious computer software.


You must not conduct any systematic or automated data collection activities on or in relation to this website without inal-iqbal.blogspot.co.id's express written consent.

This includes:

  • scraping
  • data mining
  • data extraction
  • data harvesting
  • 'framing' (iframes)
  • Article 'Spinning'


You must not use this website or any part of it to transmit or send unsolicited commercial communications.


You must not use this website for any purposes related to marketing without the express written consent of inal-iqbal.blogspot.co.id.



Restricted access


Access to certain areas of this website is restricted. inal-iqbal.blogspot.co.id reserves the right to restrict access to certain areas of this website, or at our discretion, this entire website. inal-iqbal.blogspot.co.id may change or modify this policy without notice.


If inal-iqbal.blogspot.co.id provides you with a user ID and password to enable you to access restricted areas of this website or other content or services, you must ensure that the user ID and password are kept confidential. You alone are responsible for your password and user ID security..


inal-iqbal.blogspot.co.id may disable your user ID and password at inal-iqbal.blogspot.co.id's sole discretion without notice or explanation.


User content


In these terms and conditions, “your user content” means material (including without limitation text, images, audio material, video material and audio-visual material) that you submit to this website, for whatever purpose.


You grant to inal-iqbal.blogspot.co.id a worldwide, irrevocable, non-exclusive, royalty-free license to use, reproduce, adapt, publish, translate and distribute your user content in any existing or future media. You also grant to inal-iqbal.blogspot.co.id the right to sub-license these rights, and the right to bring an action for infringement of these rights.


Your user content must not be illegal or unlawful, must not infringe any third party's legal rights, and must not be capable of giving rise to legal action whether against you or inal-iqbal.blogspot.co.id or a third party (in each case under any applicable law).


You must not submit any user content to the website that is or has ever been the subject of any threatened or actual legal proceedings or other similar complaint.


inal-iqbal.blogspot.co.id reserves the right to edit or remove any material submitted to this website, or stored on the servers of inal-iqbal.blogspot.co.id, or hosted or published upon this website.


inal-iqbal.blogspot.co.id's rights under these terms and conditions in relation to user content, inal-iqbal.blogspot.co.id does not undertake to monitor the submission of such content to, or the publication of such content on, this website.


No warranties


This website is provided “as is” without any representations or warranties, express or implied. inal-iqbal.blogspot.co.id makes no representations or warranties in relation to this website or the information and materials provided on this website.


Without prejudice to the generality of the foregoing paragraph, inal-iqbal.blogspot.co.id does not warrant that:

  • this website will be constantly available, or available at all; or
  • the information on this website is complete, true, accurate or non-misleading.

Nothing on this website constitutes, or is meant to constitute, advice of any kind. If you require advice in relation to any legal, financial or medical matter you should consult an appropriate professional.


Limitations of liability


inal-iqbal.blogspot.co.id will not be liable to you (whether under the law of contact, the law of torts or otherwise) in relation to the contents of, or use of, or otherwise in connection with, this website:

  • to the extent that the website is provided free-of-charge, for any direct loss;
  • for any indirect, special or consequential loss; or
  • for any business losses, loss of revenue, income, profits or anticipated savings, loss of contracts or business relationships, loss of reputation or goodwill, or loss or corruption of information or data.

These limitations of liability apply even if inal-iqbal.blogspot.co.id has been expressly advised of the potential loss.


Exceptions


Nothing in this website disclaimer will exclude or limit any warranty implied by law that it would be unlawful to exclude or limit; and nothing in this website disclaimer will exclude or limit the liability of Apakantumae in respect of any:

  • death or personal injury caused by the negligence of inal-iqbal.blogspot.co.id or its agents, employees or shareholders/owners;
  • fraud or fraudulent misrepresentation on the part of inal-iqbal.blogspot.co.id; or
  • matter which it would be illegal or unlawful for inal-iqbal.blogspot.co.id to exclude or limit, or to attempt or purport to exclude or limit, its liability.

Reasonableness


By using this website, you agree that the exclusions and limitations of liability set out in this website disclaimer are reasonable.


If you do not think they are reasonable, you must not use this website.


Other parties


You accept that, as a limited liability entity, inal-iqbal.blogspot.co.id has an interest in limiting the personal liability of its officers and employees. You agree that you will not bring any claim personally against inal-iqbal.blogspot.co.id's officers or employees in respect of any losses you suffer in connection with the website.


Without prejudice to the foregoing paragraph, you agree that the limitations of warranties and liability set out in this website disclaimer will protect inal-iqbal.blogspot.co.id's officers, employees, agents, subsidiaries, successors, assigns and sub-contractors as well as inal-iqbal.blogspot.co.id.


Unenforceable provisions


If any provision of this website disclaimer is, or is found to be, unenforceable under applicable law, that will not affect the enforceability of the other provisions of this website disclaimer.


Indemnity


You hereby indemnify inal-iqbal.blogspot.co.id and undertake to keep inal-iqbal.blogspot.co.id indemnified against any losses, damages, costs, liabilities and expenses (including without limitation legal expenses and any amounts paid by inal-iqbal.blogspot.co.id to a third party in settlement of a claim or dispute on the advice of inal-iqbal.blogspot.co.id's legal advisers) incurred or suffered by inal-iqbal.blogspot.co.id arising out of any breach by you of any provision of these terms and conditions, or arising out of any claim that you have breached any provision of these terms and conditions.


Breaches of these terms and conditions


Without prejudice to inal-iqbal.blogspot.co.id's other rights under these terms and conditions, if you breach these terms and conditions in any way, inal-iqbal.blogspot.co.id may take such action as inal-iqbal.blogspot.co.id deems appropriate to deal with the breach, including suspending your access to the website, prohibiting you from accessing the website, blocking computers using your IP address from accessing the website, contacting your internet service provider to request that they block your access to the website and/or bringing court proceedings against you.


Variation


inal-iqbal.blogspot.co.id may revise these terms and conditions from time-to-time. Revised terms and conditions will apply to the use of this website from the date of the publication of the revised terms and conditions on this website. Please check this page regularly to ensure you are familiar with the current version.


Assignment


inal-iqbal.blogspot.co.id may transfer, sub-contract or otherwise deal with inal-iqbal.blogspot.co.id's rights and/or obligations under these terms and conditions without notifying you or obtaining your consent.


You may not transfer, sub-contract or otherwise deal with your rights and/or obligations under these terms and conditions.


Severability


If a provision of these terms and conditions is determined by any court or other competent authority to be unlawful and/or unenforceable, the other provisions will continue in effect. If any unlawful and/or unenforceable provision would be lawful or enforceable if part of it were deleted, that part will be deemed to be deleted, and the rest of the provision will continue in effect.


Entire agreement


These terms and conditions, together with inal-iqbal.blogspot.co.id's Privacy Policy constitute the entire agreement between you and inal-iqbal.blogspot.co.id in relation to your use of this website, and supersede all previous agreements in respect of your use of this website.


Law and jurisdiction


These terms and conditions will be governed by and construed in accordance with the laws of NEVADA, USA, and any disputes relating to these terms and conditions will be subject to the exclusive jurisdiction of the courts of NEVADA, USA.


About these website Terms of Service

We created these website terms and conditions using the TOS/T&C generator available from Privacy Policy Online.













inal-iqbal.blogspot.co.id's details


The full name of inal-iqbal.blogspot.co.id is Apakantumae.





Privacy Policy Online Approved Site

You can contact inal-iqbal.blogspot.co.id by email at our email address link at the top of this Terms of Service document.

Disclaimer

Disclaimer for Apakantumae

If you require any more information or have any questions about our site's disclaimer, please feel free to contact us by email at http://inal-iqbal.blogspot.co.id/2016/04/hubungi-kami.html.

Disclaimers for inal-iqbal.blogspot.co.id:

All the information on this website is published in good faith and for general information purpose only. inal-iqbal.blogspot.co.id does not make any warranties about the completeness, reliability and accuracy of this information. Any action you take upon the information you find on this website (inal-iqbal.blogspot.co.id), is strictly at your own risk. inal-iqbal.blogspot.co.id will not be liable for any losses and/or damages in connection with the use of our website.

From our website, you can visit other websites by following hyperlinks to such external sites. While we strive to provide only quality links to useful and ethical websites, we have no control over the content and nature of these sites. These links to other websites do not imply a recommendation for all the content found on these sites. Site owners and content may change without notice and may occur before we have the opportunity to remove a link which may have gone 'bad'.

Please be also aware that when you leave our website, other sites may have different privacy policies and terms which are beyond our control. Please be sure to check the Privacy Policies of these sites as well as their "Terms of Service" before engaging in any business or uploading any information.


Consent

By using our website, you hereby consent to our disclaimer and agree to its terms.

Update

This site disclaimer was last updated on: Sunday, April 10th, 2016
· Should we update, amend or make any changes to this document, those changes will be prominently posted here.


Friday, April 8, 2016

Privacy Policy

Privacy Policy for Apakantumae

If you require any more information or have any questions about our privacy policy, please feel free to contact us by email at http://inal-iqbal.blogspot.co.id/2016/04/hubungi-kami.html.

At inal-iqbal.blogspot.co.id we consider the privacy of our visitors to be extremely important. This privacy policy document describes in detail the types of personal information is collected and recorded by inal-iqbal.blogspot.co.id and how we use it.

Log Files
Like many other Web sites, inal-iqbal.blogspot.co.id makes use of log files. These files merely logs visitors to the site - usually a standard procedure for hosting companies and a part of hosting services's analytics. The information inside the log files includes internet protocol (IP) addresses, browser type, Internet Service Provider (ISP), date/time stamp, referring/exit pages, and possibly the number of clicks. This information is used to analyze trends, administer the site, track user's movement around the site, and gather demographic information. IP addresses, and other such information are not linked to any information that is personally identifiable.

Cookies and Web Beacons
inal-iqbal.blogspot.co.id uses cookies to store information about visitors' preferences, to record user-specific information on which pages the site visitor accesses or visits, and to personalize or customize our web page content based upon visitors' browser type or other information that the visitor sends via their browser.

DoubleClick DART Cookie


→ Google, as a third party vendor, uses cookies to serve ads on inal-iqbal.blogspot.co.id.

→ Google's use of the DART cookie enables it to serve ads to our site's visitors based upon their visit to inal-iqbal.blogspot.co.id and other sites on the Internet.

→ Users may opt out of the use of the DART cookie by visiting the Google ad and content network privacy policy at the following URL - http://www.google.com/privacy_ads.html

Our Advertising Partners

Some of our advertising partners may use cookies and web beacons on our site. Our advertising partners include .......

  • Google
  • Commission Junction
  • Amazon
  • Widget Bucks
  • Adbrite
  • Clickbank
  • Linkshare
  • Yahoo! Publisher Network
  • Azoogle
  • Chitika
  • Kontera
  • TradeDoubler
  • backlinks.com

While each of these advertising partners has their own Privacy Policy for their site, an updated and hyperlinked resource is maintained here: Privacy Policies.

You may consult this listing to find the privacy policy for each of the advertising partners of inal-iqbal.blogspot.co.id.

These third-party ad servers or ad networks use technology in their respective advertisements and links that appear on inal-iqbal.blogspot.co.id and which are sent directly to your browser. They automatically receive your IP address when this occurs. Other technologies (such as cookies, JavaScript, or Web Beacons) may also be used by our site's third-party ad networks to measure the effectiveness of their advertising campaigns and/or to personalize the advertising content that you see on the site.

inal-iqbal.blogspot.co.id has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers.

Third Party Privacy Policies

You should consult the respective privacy policies of these third-party ad servers for more detailed information on their practices as well as for instructions about how to opt-out of certain practices. inal-iqbal.blogspot.co.id's privacy policy does not apply to, and we cannot control the activities of, such other advertisers or web sites. You may find a comprehensive listing of these privacy policies and their links here: Privacy Policy Links.

If you wish to disable cookies, you may do so through your individual browser options. More detailed information about cookie management with specific web browsers can be found at the browsers' respective websites. What Are Cookies?


Children's Information
We believe it is important to provide added protection for children online. We encourage parents and guardians to spend time online with their children to observe, participate in and/or monitor and guide their online activity.
inal-iqbal.blogspot.co.id does not knowingly collect any personally identifiable information from children under the age of 13. If a parent or guardian believes that inal-iqbal.blogspot.co.id has in its database the personally-identifiable information of a child under the age of 13, please contact us immediately (using the contact in the first paragraph) and we will use our best efforts to promptly remove such information from our records.

Online Privacy Policy Only

This privacy policy applies only to our online activities and is valid for visitors to our website and regarding information shared and/or collected there.
This policy does not apply to any information collected offline or via channels other than this website.

Consent

By using our website, you hereby consent to our privacy policy and agree to its terms.



Update
This Privacy Policy was last updated on: Saturday, April 9th, 2016.
Privacy Policy Online Approved Site
Should we update, amend or make any changes to our privacy policy, those changes will be posted here.


Hubungi Kami





Powered by 123ContactForm | Report abuse


Jika Tuhan Menentukan Takdir, Lantas Mengapa Manusia Dimintai Pertanggungjawaban?

Sebagaimana Allah Swt. telah mengatur rezeki, jodoh serta takdir setiap manusia. Bahkan semua yang ada di jagad raya ini tak ada yang luput dari pengetahuan dan penguasaan-Nya. Sehelai daun yang jatuh di tengah hutan belantara pun tidak luput dari pengetahuan-Nya bahkan telah diatur dan ditulis di Lauhil Mahfuz (baca surah Al An-am: 59).

Hal ini menunjukkan bahwa segala sesuatu, setiap langkah, sikap, tindakan, perbuatan manusia telah diatur oleh Allah Swt. Lantas mengapa Allah Swt. memintai pertanggungjawaban dihari kemudian? Bukankah orang baik dan jahat Dia yang telah menentukan? Mengapa Allah Swt. menciptakan seorang manusia dan menakdirkan dirinya kafir lantas nanti akan disiksa kembali? Adilkah hal ini? Jika semua meang telah diatur dan diskenariokan Allah Swt. lantas apa fungsi doa?
Ataukah memang manusia diberikan kebebasan untuk menentukan hidup? Namun jika demikian  di mana kuasa Allah Swt. untuk menentukan takdir ciptaannya?

Pahaman tentang kebebasan manusia memang terbagi menjadi dua.
Paham pertama yaitu bahwa manusia itu bebas. Pahaman ini adalah pahaman Free Will yang mengatakan bahwa Tuhan menciptakan manusia, setelah itu Tuhan pergi dan membiarkan manusia berproses tanpa campur tangan-Nya. Maknanya adalah bahwa segala sesuatu itu ditentukan oleh manusia itu sendiri sesuai apa yang diusahakannya. “dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya” (QS. An-Najm: 39). Jadi paham inilah yang mempercayai kebebasan manusia menentukan hidup tanpa ada campur tangan Tuhan, dan segala sesuatu memang manusia sendiri yang menentukan dan didapatkan sesuai usahanya sendiri.

Paham kedua yaitu bahwa manusia tidak bebas, yakni paham determinisme. Segala sesuatu Tuhanlah yang menentukan, bahkan manusia yang membunuh sesungguhnya tuhan yang menghendakinya. “Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Anfaal:17).  Jadi, paham inilah yang mempercayai bahwa segala sesuatu itu telah diatur. Sehingga manusia hidup semata-mata hanya menjalani skenario yang telah diatur oleh Tuhan.

Jadi, semua takdir ditentukan oleh Tuhan atau ditentukan oleh manusia? Adakah campur tangan Tuhan atau tidak?

Rukun iman yang keenam adalah percaya pada qada dan qadar.
Qadar adalah sesuatu yang tidak dapat dirubah, seperti jenis kelamin. Kalau kita laki-laki tidak bisa jadi perempuan, bahkan operasi pun hakikat ke-laki-laki-an masih tetap ada bahkan fungsi biologis pun tetap melekat. Contoh lain adalah rambut hitam, memang diciptakan hitam. Sehingga ini memang tanpa ikhtiar dan kemauan kita sehingga tuhan tidak dimintai pertanggungjawaban nantinya. (ikhtiar contohnya: rambut hitam kemudian dipirang, maka ini yang akan dimintai pertanggungjawaban) mengubah ketentuan Tuhan.
Qada adalah sesuatu yang dapat diubah. Gelas yang kita pegang bisa kita tentukan jika dilepas akan jatuh dan jika dipegang tidak akan jatuh. Gelas yang dilepas akan jatuh karena ada gaya gravitasi. Hal iini adalah hukum Tuhan. Sehingga walaupun kita berdoa, jika gelas dilepas maka akan tetap jatuh karena Tuhan yang menentukan ketentuan itu.

Sebelumnya kami jelaskan bahwa berbicara mengenai kebenaran, ada yang disebut kebenaran kauniah yaitu yang tidak tertulis dan kauliah yang tertulis. Yang tidak tertulis inilah ilmu-ilmu tentang manusia dan humaniora serta sains atau ilmu alam. Sedangkan yang tertulis adalah Al-Quran dan As-Sunnah. Dan di sinilah Allah Swt.memberikan tanda-tanda, kode-kode untuk kita terjemakan dan pelajari.

Jadi, tanda-tanda inilah yang menjadi ketetapan Tuhan yang  jika dipelajari maka akan melahirkan pengetahuan yang kemudian dijadikan sebagai acuan untuk bersikap/bertindak. Contoh, air mendidih pada 100°C. Karena kuman telah mati sehingga air dididihkan sebelum diminum. Hal ini lah dari tanda-tanda yang diberikan yang dijadikan pengetahuan untuk landasan dalam bersikap.

Jadi, penentuan sikap dilandaskan dari pengetahuan yang dimiliki. Sikap yang konsisten akan menjadi karakter. Konsisten dan komitmen dalam bersikap (Amaliah) inilah yang kita  tentukan dari ketetapan yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. yang diterjemahkan dari tanda-tanda-Nya melalui pengetahuan (Ilmu). Dan semua itu tentunya harus dibarengi dengan keyakinan (iman). Sehingga beruntunglah jika kita bisa menyelaraskan antara Ilmu, Iman dan Amaliah dalam kehidupan.

Jadi initinya adalah, adanya kemerdekaan manusia serta keharusan universal. Kemerdekaan manusia dalam menentukan takdir itu ada di dalam diri manusia sendiri, dalam hal ini kemampuan untuk berikhtiar, menentukan sikap. Inilah yang akan dimintai pertanggungjawaban. Namun harus diketahui tentang Keharusan Universal yang merupakan ketepan Tuhan yang tidak bisa diubah. Dan inilah yang tidak dimintai pertanggungjawaban jika telah memenuhi syarat dan ketentuan.

-------
Inilah sedikit ulasan, mudah-mudahan dipahami dan mudah-mudahan ada manfaatnya. Berbicara mengenai kemerdekaan dan keadilan akan lebih kami perdalam lagi pada postingan-postingan selanjutnya.

Lebih baik yakin diatas kesadaran dari pada yakin dibawah kesadaran. Akan lebih sempurna keyakinan, jika kita tahu mengapa kita yakin dari pada yakin hanya yakin-yakin saja.

Untuk Apa Mengucapkan Kalimat LAA ILAAHA ILLALLAH?

Pertanyaannya adalah, mengapa kita mengucapkan kalimat tauhid? Apakah Allah Swt. membutuhkan pujian dari kita? Apakah jika manusia tidak mengucapkan kalimat tauhid untuk mengesakan Allah Swt. maka keesaan-Nya akan berkurang?

Tuhan adalah yang berpotensi untuk disembah. Yang dijadikan sandaran dan tujuan dalam beraktivitas, tempat bergantung segala sesuatu. Banyak yang mempertuhankan sesuatu, karena Tuhan adalah segala yang berpotensi untuk disembah.

LAA ILAAHA ILLALLAH Tiada Tuhan selain Allah. Kalimatnya diawali dengan tiada tuhan. Sehingga segala yang berpotensi untuk dipertuhankan dihilangkan, sehingga memang tidak ada Tuhan. Setelah itu, dilanjutkan ILLALLAH, Kecuali Allah. Setelah menghilangkan semuanya, hadirkan Allah Swt. sebagai tuhan yang tunggal/satu.

Mengapa manusia mengucapkan kalimat LAA ILAAHA ILLALLAH? Mari kita lihat ilustrasi berikut


Tuhan berada pada tingkatan tertinggi. Manusia mengucapkan kalimat tauhid, memuji kebesaran Tuhan berarti mendekatkan diri kepada Tuhan dalam hal ini kepada yang di atasnya. Sehingga jika mendekatkan diri kepada yang di atasnya maka akan mengangkat derajat manusia tersebut. Sehingga manusia mengucapkan kalimat LAA ILAAHA ILLALLAH untuk mengangkat derajat manusia itu sendiri. Tuhan tentu Tuhan. Walaupun manusia tidak menyembah dan memuji maka nilai ketuhanan-Nya tidak akan berkurang. Jadi manusialah yang butuh untuk menyembah tuhan.

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS At-Tiin: 4). Manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna. Sehingga suatu kemestian untuk menyembah kepada yang lebih tinggi untuk mengangkat derajatnya, bukan malah menyembah kepada yang lebih rendah darinya (alam) karena sesungguhnya akan menurunkan derajat kesempurnaan manusia itu sendiri. Jadi, seluruh yang ada di alam semesta menyembah kepada yang memiliki tingkatan tertinggi.

-------
Inilah sedikit ulasan, mudah-mudah lebih meningkatkan keimanan kita dan mudah-mudahan ada manfaatnya. Kebenaran datangnya dari Allah Swt. kesalahan berasal dari diri manusia.

Lebih baik yakin diatas kesadaran dari pada yakin dibawah kesadaran. Akan lebih sempurna keyakinan, jika kita tahu mengapa kita yakin dari pada yakin hanya yakin-yakin saja.

Wednesday, April 6, 2016

Beberapa Cara Menyembuhkan Maag

Penyakit maag merupakan penyakit yang diderita oleh banyak orang dengan mengalami gangguan pada bagian lambung. Penderita penyakit ini tentunya harus selalu menjaga pola makan dengan teratur dan dianjurkan untuk memakan makanan yang gampang dicerna oleh lambung, kemudian menghindari makanan yang berlemak, asam dan pedas. Berikut beberapa cara tradisional yang diambil dari berbagai pengalaman untuk mengatasi penyakit ini.
1.    Menggunakan Temulawak
Bahan yang digunakan yaitu temulawak sebanyak 1 bonggol dan air 7 gelas
Caranya adalah dengan menyayat temulawak menjadi 7 potong, kemudian merebus dengan air (7 gelas). Setelah mendidih, kemudian kita mendinginkan air rebusan tersebut, lalu minum air tersebut satu gelas per hari.
2.    Menggunakan Kacang Hijau
Caranya adalah kacang hijau dicuci bersih kemudian dikeringkan. Setelah dikeringkan kemudian digoreng tanpa minyak (sangrai). Selanjutnya ditumbuk sampai halus. Satu sendok tepung kacang hijau dicampurkan dengan air lalu diminum setiap hari sampai sakit berkurang.
3.    Menggunakan Bawang Putih
Bawang putih yang digunakan adalah bawang putih yang tumbuh sendirian, kecil-kecil dan tidak bergerombol.
Caranya adalah dengan mengunyah bawang putih tersebut kira-kira sebesar ujung jari telunjuk tiga kali sehari. Lakukan cara ini dengan rutin sampai penyakit maag anda sembuh sama sekali.
4.    Menggunakan Air Susu Kambing
Beberapa pengalaman membuktikan bahwa dengan air susu kambing yang masih mentah dapat menyembuhkan penyakit maag. Caranya adalah dengan meminum susu kambing tersebut cukup dengan dua hari diwaktu pagi. Silahkan dicoba mujarabnya cara ini.
Itulah beberapa cara tradisional yang diambil dari pengalaman dan dikutip dari beberapa referensi. Mudah-mudahan ada manfaatnya untuk anda, pun jika tidak mungkin bermanfaat bagi orang lain. Walaupun cara ini belum kami jelaskan secara ilmiah, namun inilah beberapa cara yang telah dipercayai oleh orang-orang terdahulu kita dan telah dibuktikan. Banyak jalan menuju Roma, banyak jalan menuju sehat. Mungkin ini merupakan salah satu cara untuk anda.
Sumber:
Rahimsyah. Obat Kuno Warisan Leluhur. Surabaya: Karya Ilmu

S, Yuarso. Ramuan Obat-Obatan Tradisional. Jakarta: Yayasan Sosial Pendidikan dan Penelitian Islam  M.A Jaya

Cara Mudah Menghafal Rukun Islam dan Rukun Iman

Sebagian dari muslim remaja bahkan dewasa mungkin belum menghafal rukun Islam dan rukun iman. Jangan malu dan malas untuk mempelajari dan menghafalnya. Walau suatu hal yang kelihatan kecil, namun ternyata sangat besar pengaruhnya. Apalagi jika orang lain atau anak kecil atau mungkin adik, keponakan bahkan anak kita bertanya maka akan terasa malu jika kita tidak bisa menjawab karena tidak tahu atau tidak hafal. Diluar dari itu, memang suatu keharusan bagi kita sebagai muslim untuk menghafal Rukun Islam dan Rukun Iman.

Rukun Islam ada 5 (lima) dan Rukun Iman ada 6 (enam). Namun sebelumnya, ada baiknya kalau saya tuliskan terlebih dahulu kelima rukun Islam dan keenam rukun iman tersebut.

5 Rukun Islam
1.    Mengucapkan 2 (dua) kalimat syahadat “ASYHADU AnLLAA ILAAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADARRASUULULLAH”
2.    Menunaikan Shalat
3.    Mengeluarkan Zakat
4.    Berpuasa pada Bulan Ramadan
5.    Naik Haji bagi yang mampu
6 Rukun Iman
1.    Iman Kepada Allah
2.    Iman Kepada Malaikat-Malaikat Allah
3.    Iman Kepada Kitab-Kitab Allah
4.    Iman Kepada Rasul-Rasul Allah
5.    Iman Kepada Hari Akhir (Kiamat)
6.    Iman Kepada Takdir-Takdir Allah (Qada dan Qadar)

Okee, mari kita mulai dengan menghafal rukun islam. Kata kuncinya adalah Syahadat, Shalat, Zakat, Puasa dan Haji. Cara ini saya dapatkan waktu masih belajar di TKA/TPA yaitu dengan cara dinyanyikan dengan nada lagu balonku ada lima.

Coba kita nyanyikan bait berikut dengan menggunakan nada balonku ada lima:
Rukun Islam ada lima
Kucoba menghafalnya
Syahadat, sholat, zakat
Puasa dan berhaji
Kuhafal semuanya YESS
Hatiku sangat senang
Rukun Islam ada lima
Kuamalkan semuanya…..

Kadang jika ada yang bertanya tentang rukun islam atau jika saya mau mengingat kembali, saya nyanyikan terlebih dahulu dalam hati. Karena dengan pembawaan tersebut akan memiliki ketertarikan tersendiri sehingga lebih mudah tersimpan di memori jangka panjang. Namun yang harus diingat bahwa rukun islam itu teratur mana yang pertama, kedua, sampai kelima. Jangan sampai terbalik, tetapi kalau kita sudah hafal lagu ini pasti tidak akan terbalik lagi.

Selain itu, untuk mengingat keteraturannya, kita juga bisa menggunakan logika-logika sederhana seperti:
v Hal yang pertama dilakukan orang islam pasti bersyahadat, sehingga syahadat adalah rukun islam pertama.
v Ayat yang paling umum didengar adalah “waaqimussholaata wa aatuzzakaata” sehingga diketahui bahwa salat lebih dahulu kemudian zakat.
v Karena masih banyak orang islam yang belum haji, dan haji dilakukan bagi yang mampu berarti haji itu rukun islam terakhir
v Otomatis puasa berada pada urutan keempat

Kalau kita sudah hafal kuncinya (Syahadat, Shalat, Zakat, Puasa dan Haji) tinggal kita tambah saja dengan kalimat lengkap seperti yang telah dituliskan di atas. Cara ini pun bisa kita ajarkan kepada adik atau anak-anak di rumah. Karena dengan lagu pasti akan lebih menarik. Selain itu kalau lagu balonku ada lima bisa dihafal sampai dewasa bahkan sampai tua, pasti lagu ini juga demikian halnya, sehingga Rukun Islam akan terus dihafal dan diamalkan.

Sekedar informasi lagu diatas diberikan oleh Ustad dan Ustadzah saya di TKA.TPA Nurul Mubin Kampung Katapang, salah satu kampung di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.  Salah satunya adalah Ust. Bau Mawardi S, S.Pd.I.
Okee, selanjutnya mari kita mencoba untuk menghafal Rukun Iman. Sama dengan Rukun Islam, Rukun Iman ini teratur dan tidak boleh ditukar urutannya. Kata kuncinya adalah Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari Akhir atau Kiamat dan Takdir atau qada dan qadar.

Mungkin kita pernah dengar ayat yang berbunyi, “AL IIMAANU BILLAHI WAMALAAIKATIHI WAKUTUBIHII WARUSULIHII WABILYAUMIL AKHIR….” dan seterusnya. Sebenarnya, kalau kita ingat potongan ayat ini kita bisa menentukan urutan dari rukun iman.
v AL IIMANU BILLAHI (Berarti yang pertama Allah)
v WAMALAAIKATIHI (Kedua malaikat)
v WAKUTUBIHI (Kutubi, berarti Kitab)
v WARUSULIHI (Rusuli berarti Rasul)
v WABILYAUMIL AKHIR (Yaumil itu hari, akhir berarti akhir, jadi hari akhir. Atau lebih gampangnya ingat saja kata akhir)
v Kita tinggal tambahkan saja yang terakhir yaitu otomatis takdir

Selain cara di atas kita juga bisa menggunakan jembatan keledai seperti (Aku Muslim KaRenA Takdir). Huruf kapital atau yang dibold merupakan huruf awal dari kata kunci. A=Allah, M=Malaikat, K=Kitab, R=Rasul, A=Akhir dan T=Takdir. Jadi kita tinggal tambah saja kata-kata lengkapnya sesuai dengan yang dituliskan di atas. Yang jelas tahu kunci, tahu urutan, maka tinggal kita tambahkan kata lengkapnya. Karena yang menjadi masalah adalah tidak tahu/lupa, kemudian tidak bisa menghafal urutan.

Mudah-mudah dengan tulisan ini membawa sekelumit manfaat untuk lebih mudah dan memberikan motivasi untuk menghafal Rukun Islam dan Rukun Iman. Mungkin beberapa saudara kita masih belum menghafalnya, sehingga dengan berbagi kepada sesama mudah-mudahan akan menjadi amal jariyah kepada kita. Segala kebenaran datangnya dari Allah Swt. dan apabila ada kesalahan itu dari diri saya pribadi. Kalau ada manfaatnya bagi Anda Alhamdulillah, kalau tidak, mungkin bermanfaat bagi orang lain.